Best Practice / Praktik Baik
Oleh
NUR HIDAYAH DWI SAPUTRI, S.Pd.
Guru Kejuruan Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP)
SMK Batik Sakti 2 Kebumen
SITUASI DAN KONDISI
Pada bulan Januari tahun 2022 merupakan awal semester genap yang diawali dengan dimulainya penerapan Pembelajaran Tatap Muka terbatas. Kondisi siswa yang sebelumnya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh tentunya mengalami sedikit penurunan pada konsentrasi belajar. Adanya pembelajaran jarak jauh membuat siswa terbiasanya dengan gadget dalam proses pembelajarannya, namun sulit memiliki konsentrasi yang baik dalam memecahkan sebuah masalah. Dalam beberapa kasus, siswa cenderung lebih suka menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan baik di kelasnya. Pembelajaran di kelas yang inovatif dan menyenangkan adalah salah satu solusi untuk mengurangi masalah di atas. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning ini siswa akan melakukan sebuah diskusi dan menyelesaikan kasus yang di berikan. Metode Examples Non Examples membantu siswa dalam menerapkan secara langsung mengenai perlengkapan dan peralatan kearsipan.
Pertanyaan sederhana yang pernah saya tanyakan ke siswa mengenai proses pembelajaran seperti apa yang diinginkan yaitu siswa ingin belajar dengan menyenangkan, tidak sebatas menerima materi saja dari guru namun bisa langsung mempraktikannya di kelas. Rekan sesama guru kejuruan OTKP mengalami hal yang sama dan menyepakati untuk menerapkan metode ini di kelas.
Peran dan tanggung jawab dalam praktek ini adalah
- Memfasilitasi siswa dalam memahami sebuah kasus
- Mendukung siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber terkait pemecahan masalah
- Membimbing siswa dalam menemukan solusi dari sebuah kasus
- Memonitor proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran
Tanggung jawab sebagai guru :
- Memastikan siswa mencapai tujuan dari pembelajaran
- Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
TANTANGAN
Proses dalam menentukan model pembelajaran dan LKPD seperti apa yang cocok merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Siswa yang kurang motivasi dalam belajar, pasif, tidak mau bersosialisai menambah tantangan dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun yang terlibat dalam pembelajaran ini yaitu :
- Guru
- Siswa
- Rekan sejawat dalam proses diskusi terkait model pembelajaran yang akan digunakan
AKSI
Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini yaitu :
1. Guru membuat media pembelajaran menggunakan Powerpoint untuk materi perlengkapan dan peralatan kantor
2. Guru menjelaskan materi perlengkapan dan peralatan kantor
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil
4. Setiap kelompok menerima LKPD yang dibagikan oleh guru. LKPD digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan dapat menunjukkan interaksi antar siswa dan guru.
5. LKPD mengenai perlengkapan dan peralatan kantor di selesaikan dengan waktu sekitar 30 menit
6. Siswa melaksanakan tugas yang diberikan
7. Guru memonitor diskusi siswa
Pembelajaran yang diambil menggunakan model Problem Based Learning dengan sintaks sebagai berikut :
1. Orientasi peserta didik pada masalah
- Guru menjelaskan materi perlengkapan dan peralatan kantor
- Guru memotivasi peserta didik dalam pembelajaran
- Guru memberikan kasus pada LKPD
- Guru menjelaskan tujuan dan perlengkapan yang dapat dipakai
2. Mengorganisasi siswa
- Guru membentuk kelompok belajar peserta didik
- Guru mengorganisir peserta didik
3. Membimbing penyelidikan
- Guru mendorong peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber terkait penyelesaian masalah
- Peserta didik mencari informasi gadget
- Guru menjelaskan kembali masalah yang ada dan memberi sedikit petunjuk untuk peserta didik menemukan solusi
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
- Peserta didik mulai mengerjakan
- Guru membimbing peserta didik mengembangkan potensi mereka dalam penyelesaian hasil karya
5. Menganalisis dan evaluasi Guru melakukan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses pembelajaran yang peserta didik lakukan.
REFLEKSI, HASIL DAN DAMPAK
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan khususnya materi perlengkapan dan peralatan kantor. Dampak dan hasil yang terlihat dari siswa yaitu :
- Kegiatan pembelajaran dalam RPP berpusat kepada siswa sehingga banyak aktivitas yang dapat siswa tingkatkan
- Siswa dapat mencari pemecahan masalah yang diberikan guru
- Siswa diberi kesempatan untuk lebh aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
- Siswa dapat mengkategorikan perlengkapan dan peralatan kantor
Hasil kegiatan praktik yang telah guru lakukan berdampak positif dan efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terkait materi perlengkapan dan peralatan kantor. Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan pembelajaran peserta didik yang berorientasi pada student centered sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik saat proses pembelajaran. Selain itu, pemilihan media, alat pembelajaran dan bahan ajar yang menarik dan berbasis TPACK terbukti pula dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mempraktikan kegunaan dari perlengkapan dan peralatan kantor. Adapun respon dari siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model PBL metode Examples non Examples yaitu merasa senang, merasa puas karena bisa mengkategorikan perlengkapan dan peralatan kantor secara langsung
Respon dari rekan guru yang terlibat dalam pembelajaran yang sudah dilakukan sangat baik, karena PBL memang berpusat dengan siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dan menikmati setiap proses pembelajaran. Berdasaarkan proses dan aktifitas pembelajaran yang telah dilaksanakan guru, pembelajaran yang dapat diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi bermakna, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Saran penulis untuk pengembangan penelitian ini Guru hendaknya dapat mengembangkan media pembelajaran yang menarik dari berbagai sumber sehingga dapat meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran sehingga secara tidak langsung juga berimbas pada meningkatnya keaktifan dan hasil belajar siswa.